Bakso tikus

Selasa, 28 Mei 20135komentar

Tak terasa waktu , libur dua hari melepas lelah, kepenatan rutinitas kantor yang terkadang membosankan akan ku jalani esok hari, tapi inilah kehidupan yang harus ku jalani.Mentari hari ini terasa sangat tidak bersahabat sama sekali , sehari - hari berada di ruangan dingin ber AC sangat jarang rasanya melihat mentari terbit dan tengelampun .

Serasa ingin membuktikan bahwa akulah si raja siang mentari memancarkan sinarnya , awan pun tak berdaya menahan pancaran sinarnya , di tambah lagi sang hujan yang tak kunjung datang menyapa.
Keringnya tanah yang retak tak tersiram air hujan dan debu jalanan yang menyesakan mata.

Teriknya mentari tak menghalangi kami untuk memacu motor - motor kami berlima menuju  Lembang yang berada pada ketinggian antara 1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut.  rada sedikit terobati sebenarnya dengan suhu lembang yang cukup dingin suhu rata-rata berkisar antara 17°-27 °C.

Tujuan kami sebenarnya tak terarah hanya mengunjungi teman yang sudah lama tak bertemu dan sekalian cuci mata memanjakan mata dengan panorama yang sangat -sangat menakjubkan sepanjang jalan , hamparan kebun teh yang menghiasi bukit - bukit dan liukan jalan yang berkelok memacu adrenalin dan yang paling membuat lupa semuanya mojang - mojang bandung yang ah tiada duanya pokoe muantabs.. tabs... , termasuk aku meskipun aku asli Cimahi yang bersebelahan dengan bandung sekalipun kalau melihat yang bening - bening rada melotot mata.
Di tengah - tengah menikmati keindahan alamnya dan udaranya yang sejuk tiba-tiba si Bonet ( Nama aslinya uwais Al Qorni ) mengurangi kecepatannya dan langsung membelokan motor yang di kendarainya ke sebuah mesjid . " Fli , istirahat dulu ya sekalian shalat dzuhur" kata si bonet pada pada si kifli ( Zulk Kifli nama lengkapnya) yang baru datang menghampirinya di susul kami bertiga datang menghampirinya juga, Si Kuncung ( AgungPamungkas nama lengkapnya berasal dari Purwakarta sama dengan si adi atau si dukun ) , terakhir si andi landian atau alias si sastarawan. dari sumedang.
" Bah , masih jauh ga kita nih ke tempat si colay ? laper nih " Kata si Bonet sambil memegang perut bertanya kepadaku .
 Ga tahu kenapa mereka semua memanggilku dengan Abah , apa karena aku rada sedikit berjenggot dan mungkin karena diantara mereka berlima aku yang tertua. Perasaan masih muda aja deh :). " Huh 3 jam lagi tau,"kataku sambil memasang helm kembali setelah kami melaksanakan shalat si bonet keheranan setelah mendengar penjelasanku, sebenarnya sih cuma sekitar 5 menitan juga sampai di tempat tujuan , biasa ngisengin rekan - rekan yang kebetulan baru berkunjung ke daerah kami." Si dukun mana ? " kata si bonet , kami tak sadar si dukun tidak ada ." Woi.. Sini aku di sini " kata si dukun sambil melambaikan tangannya di seberang jalan dari sebuah kedai bakso.
" Mas , Baksonya empat lagi ya , tenang gua yang bayarin" kata si dukun sambil meminum Es jeruk dingin .Tempatnya cukup luas dan pengunjungnya pun ramai sekali kedai tersebut. " Ssst .. " Si Kifli menyenggolku sambil memalingkan wajahnya ke depan , memberi tanda dengan kepalanya ke arah wanita yang datang akan membeli Bakso.Cantik, anggun juga wanita itu ujarku dalam hati sambil memperhatikan wanita yang ada di depan mata..
Tak selang beberapa lama Baksonya pun datang juga, tanpa di komando kami ber lima pun menyantap bakso, " Beuh... , Gede - gede banget baksonya" , kayanya ajibs .. jibs...  nih rasanya kata si bonet sambil menambahkan sambal ke dalam mangkok .Beda halnya dengan si Kifli yang sepertinya kurang berselera makan baksonya malahan dia menawarkan baksonya sambil memisahkan bakso ke mangkok yang tidak ada isinya  , yang di makan cuma sayurannya. " Kenapa lu Fli ? Biasanya elo yang paling gila pada bakso , lah sekarang ko ga kaya biasanya?". Kata si dukun sambil tetap makan bakso dengan lahapnya." Gue heran masa sih Bakso segede dan seenak begini cuma Rp 6000,- trus gue tadi nyobain yang kecil enak banget kaya bukan daging sapi tapi seperti Bakso Tikus." Kata si Kifli dengan suara pelan takut  suaranya terdengar orang lain selain kami berlima.
Si Bonet,Si Dukun dan Si Kuncung tadinya sangat semangat memakan Bakso serentak menghentikan makan baksonya , terpengaruh oleh perkataan si Kifli , malahan mereka langsung keluar tingal aku dan si kifli yang hanya di dalam kedai.Aku tak terpengaruh oleh perkataan si kifli " Karena aku laper kali ya, lagian aku suka daging tikus ko ( Maaf cuma bercanda )." Fli kenapa lo bilang demikian ke anak - anak lah minggu kemaren lo malah nambah ,di bungkus pula di bawa ke rumah ." Selidikku sambil tetap makan baso di selingi minum jus alpukat." Justru itu gue pengen kenyang makan Bakso" Kata si Kifli sambil mengambil bakso yang tadi dia pisahkan, malahan Bakso si dukun, si bonet dan si kuncung di ambil nya pula lalu berpindah ke mangkoknya.
Pembicaraan kami dan makan Bakso pun terhenti saat terdengar saat hpku berdering " Bah posisi di mana ? " ternyata si Colai yang menelepon " Di Karang mekar deket mesjid tepatnya di kedai bakso Podo moro " Jawabku " ya udah aku ke sana sekarang , kebetulan aku mo ke sana juga" kata si colai sambil memutuskan telepon.
Kurang lebih 3 menit berlalu akhirnya si colai datang juga " Lah kenapa lo ga pada makan Bakso , tenang gue yang traktir , sekalian promosi usaha sampingan gue " Kata si Colai setelah memarkirkan mobilnya di depan kedai lalu turun menghampiri  ke 3 orang yang lagi duduk di luar kedai sambil merokok dan mereka pun serentak berdiri menghampiri si colai sambil bersalaman ala koboy begitu." sumpeh Ini kedai elo lay " kata si dukun menyambut salaman si colai " Emang kenapa ? . kata si colai keheranan. Serentak ke 3nya berebutan masuk lagi ke dalam kedai tanpa memperdulikan lagi si colai yang keheranan.
" Mana bakso gue... Mana Bakso Gue... " Kata mereka saling berebutan mengambil bakso yang tadi mereka tinggalkan dan baksonya sudah di lahap sama si kifli.Kifli yang sudah melahap habis semua bakso dan dia kabur keluar lewat pintu belakang sambil tertawa terbahak-bahak. Setelah  di beri tahu kronologis kejadian tadi dan si colai pun terpingkal - pingkal ikutan ketawa. " Kenapa kalian berubah pikiran setelah ini adalah kedaiku...? ya sudah aku mintakan lagi bakso yang baru.. " Mana mungkin gue pakai daging tikus lagian dari mana dapet tikusnya :) Mang Adi bawakan 3 mangkok lagi ya spesial . Kata si Colai menyuruh anak buahnya membawakan bakso baru..
Setelah semuanya makan bakso kami pun melanjutkan perjalanan ke rumah si colai, Kami berlima memakai motor masing - masing sedangkan si colai pergi dengan Mobil Honda Jazz warna merah mobil barunya.
Share this article :

+ komentar + 5 komentar

28 Mei 2013 pukul 08.09

tah dikomentaran..
baso urat buat aku mana -_-

Anonim
28 Mei 2013 pukul 08.10

Cerita yang sangat menarik dan lucu, apalagi jika saya diajak untuk ikut makan bakso bersama disana :D

Btw, paragrafnya bisa dibuat agak renggang gak Gan? biar lebih nyaman dan gak terlalu cape bacanya :D

terus dibuka juga komen yang pake "name" sama "website" saja - jadi gak ribet orang mau komen, kan kasihan yang belum login ke WP, blogspot atau open ID harus ribet login dulu... -_-.

28 Mei 2013 pukul 08.16

Makasih - makasih
Lom tau caranya gan...
nanti ah minta di ajarain ke guru besar orang ciwangi

Siap dilaksanakan komandan sarannya..

Anonim
28 Mei 2013 pukul 08.18

sip - makin betah teman2 disini makin bagus untuk blognya :D

28 Mei 2013 pukul 08.24

makasih gan..
Ilmu yang sangat berharga bagi pemula seperti saya dan tersanjung di kunjungi bloger sejati

Posting Komentar

Mutiara Kata



 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Gerentes Qalbu - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Modification by Deddi supriyatna