Kematian
bukanlah akhir kehidupan di dunia ini justru itulah pintu kehidupan yang
sebenarnya .Akherat bukan untuk
melanjutkan bersenang-sengan atau mengejar angan-angan yang belum tersampaikan
selama hidup di dunia ini, tapi untuk menjalani kehidupan yang baru yang
dipenuhi dengan amal-amal sholeh namun semua itu hanya angan-angan belaka dan
tidak mungkin akan kembali ke dunia lagi
Pecundang Dunia
Bergerombol berbondong – bondong
Pecundang pecundang dunia
Berjalan meraba di padang mahsyar
Panas mentari seakan berada di di ubun kepala
Bukan terang yang mereka dapat
Gelap gulita yang mereka rasa
Merintih sakit menahan letih
Berkeluh kesah tak ada yang mendengar
Bercucur keringat-keringat dosa
Bermandikan air mata – air mata darah
Penyesalan tiada tara
Memelas,Merajuk,Memohon
Ya.. Allah…. Ya… RABB….
Kembalikan kami kedunia sedetik saja
Ku akan beribadah , Ku akan bersujud
Bengis beringas penjaga neraka
Berkata lantang Menggelegar pekakan telinga
Penyesalanmu sia-sia tak berguna
Bukankah dulu kau disuruh bersujud,Bersimpuh
Dititah beribadah untuk bekal di akhiratmu sekarang
Penyesalan , Penyesalan , Penyesalan tiada akhir
Disaat yaumul mizan di laksanakan
Catatan – catatan amal di bacakan
Kitab sijjin mereka dapatkan
Kejahatan,Kemaksiatan.Kedurhakaan,Kedoliman ,Kekupuran
Lebih banyak daripada amal kebaikan
Geram murka penjaga neraka berkata….Rasakanlah
Seraya menjambak kepala-kepala mereka pecundang-pecundang dunia
Dilemparnya mereka ke kerak-kerak neraka jahanam
Penghapus,Penglebur dosa-dosa mereka di dunia
Atau mungkin mereka kekal selamanya
Timbul tengelam kepala – kepala mereka di telaga darah dan nanah
Telaga tiada berujung dan bertepi
Haus,Haus,Hauuuus mereka mengeluh
Datanglah kepada mereka cawan – cawan hitam
Berisi darah , nanah dan godogan timah panas
Menganga mulut mereka..Cawan–cawan diteguknya dengan nanar
Glek…Glek…. Mereka meminumnya tak bisa tertahankan
Panas…. Panas…. Pana.a.a.a.a.a.aaaaaas
Mereka Berteriak keras
Darah bercampur nanah bergodokan timah panas
Mereka teguk dengan nanar
Menusuk jantung menukik hati merasuk perut
Merembes keluar lagi lewati kulit dan pori-pori
Hancur tangan – tangan mereka
Luluh tubuh – tubuh mereka
Usus keluar dari perut – perut mereka berserakan
Hancur luluh tubuh – tubuh mereka
Maha suci Allah … RABB yang maha menggenggam alam semesta ini
Allah sempurnakan lagi tubuh – tubuh mereka
Allah bulatkan lagi kepala-kepala mereka
Kengerian yang tak pernah berhenti sedetik saja
Selimut selimut api di selimutkan ketubuh mereka
Kelaparan melanda mereka tak tertahankan
Bangkai -bangkai saudaranya bergelimpangan
Dengan lahap dan rakus merasuk
Tangan – tangan yang kekar
Cabik-cabik bangkai tubuh saudaranya
Dengan lahap mereka santap bangkai saudaranya
Dia sebarkan fitnah menejek , mendera saudaranya
Dia umbar kejelekan saudaranya
Aib saudaranya di pertontonkan
Itulah mereka penggibah besar
Gemuruh suara laksana guntur
Menghantam kepala-kepala mereka
Grek.. Gelegar kepala mereka hancur remuk
Bercucur darah dan nanah
Otak – otak mereka berserakan
Sempurnakan lagi , bulatkan lagi
Kepala – kepala mereka
Tangisan , rintihan , jeritan terdengar bersahutan
Mereka orang – orang yang sombong di dunia
Mengeluh , Mengaduh , Berlinang air mata darah
Saudara … Saudaraku… Terlalu ngeri , dan menakutkan neraka itu
Cukup bekalkah kita persiapkan
Mengarungi segalanya dengan segala keterbatasan
Terpeliharakah shalat berjamaah kau kerjakan
Istiqomahkah berpuasa senin kemis kau lakukan
Basahkah bibirmu dengan dzikir dan lantunan ayat suci Al-Qur’an
Berlinangkah saat bersimpuh bersujud di hadapan Allah
Saudaraku Cukupkah bekal kau persiapkan
Posting Komentar